Demak – Semakin pesatnya teknologi informasi berbanding lurus dengan insiden siber. Menyikapi hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Demak menggelar Bimtek Keamanan Siber di lingkup Pemerintah Kabupaten Demak, Selasa (14/05/24) bertempat di Ballroom Wakil Bupati Lantai I.
Kegiatan yang diselenggarakan selama 2 hari dari tanggal 14 sampai 15 April 2024, menghadirkan 2 narasumber dari BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) yaitu Aprita Danang Permana dan Achmad Ridho. Adapun peserta bimtek terdiri dari 43 peserta yang menggelola sistem elektronik dan website di masing-masing OPD.
Dalam sambutannya, Plt Kadinkominfo Umar Surya Suksmana menyampaikan, pada tahun 2024 telah terindikasi 21 sistem elektronik dan webite yang telah disisipi slot gacor. Dengan kejadian tersebut diperlukan adanya bimek keamanan siiber bagi agen CSIRT di masing – masing OPD guna meningkatkan pehamanan keamanan siber di Pemerintah Kabupaten Demak.
”Bimtek ini perlu dilakukan untuk proteksi baik pada peralatan komputer, infrastruktur, sistem elektronik maupun dari sisi sumber daya manusia,”kata Umar.
Menurut Umar dalam pengelolaan insiden siber tidak hanya wewenang dan tugas Dinkominfo saja tetapi menjadi tanggung jawab bersama sehingga perlu sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak dan antar OPD.
Sementara, narasumber dari BSSN Aprita Danang Permana mengatakan, tren anomali trafik keamanan siber periode Januari – Desember 2023 tercatat terdapat 403.990.813 anomali trafik.
Top 3 jenis anomali trafik meliputi malware activity sebesar 44,47persen, trojan activity sebesar 33,28 persen dan information leak sebesar 9,36 persen,”kata Aprita.
Lanjutnya, serangan siber merupakan akvitas yang bertujuan untuk merusak atau mendapatkan kontrol akses pada sebuah aset atau jaringan komputer.
”Serangan siber dapat dilakukan secara individu, maupun secara berkelompok atau organisasi,”pungkasnya.